Monday, 3 July 2017

Ayah, Aku Pamit sebagai Anak Perempuanmu. 26 Tahun ... Waktunya telah tiba bagiku untuk jadi seorang Istri

πŸ˜“πŸ˜“Pada akhirnya, hidup mengharuskan aku untuk mengenal satu lagi lelaki terbaik selain ayah. Lelaki itu yang kemudian akan menggantikan segala tugas dan tanggung jawab ayah untuk membimbingku atas dunia dan akhirat. Lelaki itu yang akan menyandang status sebagai suamiku dan dia adalah lelaki kedua yang akan kucinta setelahmu, Ayah..

Dan masa itu seperti tidak lagi bisa ditunda. Hari ini akhirnya datang juga, hari di mana aku harus menemui ayah demi restu menuju masa depan dan hidup baru. Hari di mana aku berharap jika dia akan bisa sepertimu yang menjaga dan menyayangiku dengan tulus, tanpa pamrih.πŸ˜“πŸ˜“πŸ˜“

Ayah, tugasmu hampir selesai. Kini sudah waktunya aku datang demi restu untuk jadi seorang mempelai

26 Tahun.. Waktu yang kurasa begitu cepat berlalu membuat aku sadar jika sebentar lagi tugas ayah hampir selesai. Tugas untuk membesarkan dan membimbingku akan segera berganti dengan harimu yang tak akan lagi memiliki beban karena aku. Ya, kini waktunya sudah tiba. πŸ˜“πŸ˜“Waktu di mana aku harus datang demi sebuah restu untuk menjalani hidup di dunia yang baru, bersama keluargaku. Aku pun datang dengan kesadaran penuh, aku sadar betul kalau langkahku tak akan jadi seringan ini untuk melaju jika bukan karena restu yang diberikan untukku.

Tak usah khawatir, lelaki itu selalu kubawa dalam doa agar dia bisa sepertimu. Menyayangi dan menjagaku dengan tulus

Kalau sampai hari ini ayah masih khawatir tentang lelaki yang akan menjadi pendamping hidupku, maka ayah tak lagi perlu merasakannya. Sebab, lelaki itu sudah selalu kubawa dalam doa agar dia bisa sepertimu, menyayangi dan menjaga aku dengan tulus.
Meski aku selalu membawanya dalam doa, tapi ayah tetap jadi juaranya. Ayahlah yang masih selalu ada urutan pertama dalam doa dan segala harap baik yang aku panjatkan. Aku selalu berharap jika setelah ini, tak akan ada rasa yang berubah di antara kita. Aku tak akan pernah bisa menukar kasih yang sudah ayah berikan dengan apapun yang lainnya.

 Ucapan terimakasih memang tak akan cukup untuk membalas semua yang sudah diberikan untukku, tapi percayalah, ada yang lebih dari ini didalam hatiku.

Sedari aku masih ada dalam kandungan ibu dan sampai saat ini, sudah ada banyak hal yang ayah berikan untuk aku. Sebab itu, aku sadar betul jika ucapan terima kasih tak akan pernah cukup untuk membalas semua yang sudah diberikan untukku. Meski begitu, percayalah jika ada sesuatu yang jauh lebih dari kata terima kasih di dalam hatiku. Hanya saja aku tak sanggup mengungkapkannya, aku hanya bisa mengucapkan terima kasih atas segala sesuatu dan segalanya.

Meski akhirnya ada lelaki lain yang aku cinta, tapi percayalah jika ayah adalah sebenar -benarnya cinta bagiku.


Aku harus mengakui jika akhirnya ada lelaki lain yang aku cinta πŸ’“πŸ’“selain ayahπŸ‘«πŸ‘«. Tapi, aku jamin, jika rasa yang aku punya untuknya tak akan jadi lebih besar dari rasa yang kuciptakan untukmu. Karena itu, percayalah jika ayah adalah memang sebenar-benarnya cinta bagiku. Ayah adalah cinta pertama dalam cerita dan hidupku. Ayah cinta pertamaku yang tak akan bisa digantikan dengan apapun.

Maaf untuk segala sesuatu yang belum bisa aku wujudkan untukmu. Maaf jika kali ini kata pamit harus kuucapkan dengan lantang saat kita bertemu

Yah, aku pamit. Pamit dan meminta sepaket restumu untuk aku membangun keluarga baru.”
Rasanya memang masih ada banyak hal yang belum bisa aku wujudkan untukmu. Dengan begitu, dari hati yang dalam aku haturkan maaf. Maafkan aku lantaran aku belum bisa membahagiakanmu seutuhnya. Maaf jika dalam pertemuan kali ini ada kata pamit yang harus kuucapkan dengan lantang di antara kita.
Aku pamit, Yah. Aku pamit untuk kemudian memulai dan membangun hidup baru bersama dia. Aku meminta restumu dan meminta dari hati yang paling dasar agar ayah mau menikahkan aku dengannya. Ya, dengan lelaki yang sudah memintaku di hadapanmu beberapa waktu laluπŸ‘«πŸ‘«. Dan, inilah waktunya, Yah, hari ini sudah tiba.
Hari di mana dia akan menjawab dengan gagah ‘saya terima nikahnya’ dalam genggaman tanganmu. Hari di mana ayah mengantarkan aku sampai di gerbang kehidupan yang sebenarnya. Terima kasih, Ayah.πŸ’“πŸ’“



Friday, 8 April 2016

Aku Tahu Bahwa Tuhan yang Mentakdirkan, Tapi Penyakit Tak Akan Membuatku Menyerah Pada Keadaan


 tiada yang semurni relung sikapmu untukku yang menguatkan semangatku dan harapanku, sebelum tiba saat tubuh ku rebah, dan sebelum tiba saat jika ku lepas, ku ingin kau tau betapa berartinya kau untukku, meski tubuh ini serasa tak mampu bertahan lagi saat kesakitan itu tiba .


aq tak akan tahu seberapa kuat diriku, hingga suatu saat nanti menjadi kuat adalah satu-satunya pilihan yang aku punya.”
Betapa kita layak bersyukur jika Tuhan senantiasa memberikan kesehatan. Dengan modal itu, kita bisa melakukan banyak hal sepanjang usia. Menikmati waktu bersama keluarga, berbagi bahagia dengan teman dan sahabat, menjalin hubungan cinta dengan kekasih, hingga mengejar apa yang jadi mimpi dan cita-cita diri.
Sayangnya, Tuhan kadang punya rencana berbeda bagi kita. Tak seperti orang lain yang kondisi fisik dan kesehatannya baik-baik saja, aku dan mungkin juga kamu merasakan hal yang berbeda. Ya, kita diberi sakit yang tak biasa, yang membuat kita seringkali ingin menyerah atau sekadar menyalahkan keadaan. Kita lupa bahwa Tuhan kadang mencintai manusia dengan cara yang berbeda-beda.


Aku berharap punya kehidupan yang bahagia serupa anak-anak lainnya. Sayangnya, Tuhan berkehendak lain dan aku hanya bisa menerima setiap bulan datang.

Sedari awal, aku terlahir baik-baik saja. Tak pernah ada yang salah dengan fisikku. Aku merasa punya tubuh yang sehat, tak ada yang terasa janggal. Aku pun termasuk punya karakter yang ceria dan ramah. Banyak teman yang bahkan menyukai kepribadian dan karakterku yang periang.
Suatu ketika, kudapati tubuhku menahan kesakitan n keram disekitaran perutku. Jelas ini bukan sesuatu yang biasa menimpa diriku. Buru-buru kuberi tahu ayah dan ibu. Mereka pun hanya bisa mengatakan aq kurang minum air putih dan kurang olahraga,,dan aq hanya bisa terdiam dan hanya bisa mengeluh kesakitan seorang diri,,, yaaa sewaktu itu aq masih kuliah,,, aq menyepelekan hal-hal kecil itu dengan minum obat pereda sakit yang ada di apotik,,


seiring berjalan nya waktuu,, hingga aq pun kerjaa rasa sakitt itu pun tak kunjung reda,,, akhirnyaa ku berani diri tuk pergi ke dokter pastinya bisa menerjemahkan rasa sakit yang kurasakan.

Sayangnya, dokter memberi kabar yang tak mengenakkan. ibu dan kakaku pun bisa membaca hasil Scan -nan yang dokter berikan membuat kegelisahan di parasku dan menepuk-nepukkan tangannya berusaha menenangkan. Tak dapat kupungkiri, aku cemas luar biasa membayangkan dokter memberikan ku obat,,,, dan dokter segera menyarankan ku agar segera menikah :( :( karena itu obat yang ampuh,  sesuatu yang belum siap ku jalani sekarang.

obat herbal??? aq gak percaya dengan obat2 herbal,,, karena teman seperjuanganku dlu sakitt karena minum obat herbal, bahkan karena obat itu juga diaaa kini telah tiada....
“Aku pasrah pada kehendak Tuhan yang memberiku rasa sakit yang sebenarnya tak kuinginkan. Seandainya bisa, mungkin aku ingin ingin sekadar bertanya – mengapa Tuhan menunjukkan rasa cintanya dengan cara seperti ini.”

Meski dokter mengatakan bahwa penyakitku bukanlah sesuatu yang parah dan tidak mengharuskanku untuk opname apalagi harus operasi dalam waktu dekat,,  semangatku sudah terlanjur hilang. Aku merasa jadi manusia yang paling lemah dikala sakit itu tiba tiba datang, Kondisi tubuh yang rapuh membuatku merasa dibatasi untuk melakukan apa-apa. baik makanan yang benar benar harus ku jaga,,,,tapi semua itu ku hiraukan...

“Banyak hal yang berubah, dan aku harus mulai menerima pun terbiasa. Aku tak lagi meremang dalam sedih atau kecewa. Yang terapal dalam kepala adalah bagaimana aku bisa menjalani hari esok dan seterusnya dengan menahan sakit yang luar biasa .”

Meski tubuhku digerogoti, aku peraya bahwa masih banyak yang bisa disyukuri. Aku punya keluarga dan sahabat yang selalu hadir di sisi


Namun, di titik paling rapuh dalam hidupku, aku selalu bisa menemukan mereka. Ya, melihat keluarga dan sahabat-sahabat terdekat adalah kebahagiaan yang seperti bertransformasi jadi suntikan semangat.
“Apa aku pantas merutuki keadaan, atau bahkan menyalahkan Tuhan? Apa aku boleh menyerah ketika ada orang-orang terdekat yang begitu semangat memberiku dukungan? Tidakkah mereka akan kecewa jika diriku sendiri saja tak mau berusaha bahagia?”
Mereka yang memberiku kekuatan agar di tengah rasa sakit aku bisa menjalani kehidupan yang normal.  Meski terkadang muncul rasa pesimis saat membayangkan masa depan, setidaknya aku harus lebih tegar demi keluarga dan sahabat-sahabatku.

Tubuhku boleh meregang kesakitan, tapi semangatku tak boleh dilemahkan. Aku tahu Tuhan yang mentakdirkan, tapi setidaknya aku tak mau menyerah pada keadaan


Usaha dan dukungan dari keluarga dan sahabat adalah mutiara yang tak ternilai. Berkat mereka, aku bisa menjalani hidup selayaknya orang-orang yang sehat dan punya fisik sempurna. Aku buktikan bahwa penyakit yang diderita tak bisa menghentikan langkahku atau bahkan melemahkanku.
Setiap harinya, aku berusaha memenuhi kepalaku dengan pikiran-pikiran yang positif.  Aku tak mau hanya memikirkan hari ini atau besok, tapi aku berani membayangkan lusa, bulan depan, atau bahkan tahun yang akan datang.

Seiring waktu yang berjalan, aku mengerti bahwa Tuhan bukannya membenci. Sakit yang ia berikan hanya wujud rasa cinta dan keinginannya melihatku terus memperbaiki diri. Aku pun semakin mengerti bahwa setiap detik dalam hidupku adalah waktu yang sangat berharga. Aku berjanji untuk berusaha sebaik-baiknya manusia sebelum kelak tiba hari akhirku di dunia.
“Setiap pagi saat membuka mata, rapalkan dalam kepala bahwa hidupmu memang terlalu berharga jika tak dijalani dengan bahagia.


 

Friday, 12 February 2016

Buat kalian yang memutuskan untuk Resign coba Pikirkan sebelum kalian layangkan surat ke Meja KU

Sebagai pekerja kita pasti pernah mempunyai keinginan untuk resign dari kantor. Ada banyak alasannya, mulai dari tingkat kesejahteraannya yang kurang, lingkungan atau atasan, atau teman yang gak membuat nyaman, hingga pekerjaannya yang ternyata bukan passion-mu. Keinginan untuk resign ini dialami oleh beragam kalangan, tak terkecuali para fresh graduate atau kita yang masih berusia muda.
Tapi nggak semuanya bisa berpikir matang — banyak yang tergesa-gesa mengundurkan diri. Padahal resign terburu-buru bisa merusak CV.
Merusak CV di sini maksudnya CV-mu tidak lagi menarik di mata perusahaan yang kamu lamar di masa depan. Meski kamu punya berbagai kelebihan, mereka akan ragu untuk menerimamu karena kamu tak pernah bertahan lama di suatu posisi atau pekerjaan.
Makanya, supaya CV-mu nggak sampai rusak, pertimbangkan dulu hal-hal di bawah ini sebelum resign. Hal-hal apa sajakah itu?

1. Coba ingat lagi sudah berapa lama kamu bekerja di perusahaan itu.

Besok gue resign deh. Gak sanggup kerja begini, berangkat pagi masa pulang pagi juga…
Lo yakin? Masa percobaan aja belum kelar.

Ada kalanya kamu merasa lelah dengan pekerjaanmu. Selain menguras tenaga, lingkungannya pun nggak seseru yang kamu harapkan. Akhirnya kamu resign. Padahal, kamu baru kerja di sana selama satu bulan saja.

Sebagai HRD Pasti aq bertanya-tanya kenapa pelamar yang satu ini sudah keluar dari kantor lamanya sementara dia baru satu bulan ada di sana.

Apakah dia orang yang kurang tahan tekanan? Apakah dia keras kepala dan kurang mampu beradaptasi? Hmmm… hati-hati, terburu-buru resign bisa menyebabkan HRD di perusahaan yang kamu lamar “curiga” seperti ini.
Setelah melewati masa percobaan, bisa jadi sebenarnya kamu akan bekerja normal seperti teman-teman lainnya. Masa percobaan memang masa-masa penuh cobaan, masa di mana kamu diuji oleh perusahaan seberapa sanggup melewati ujiannya. Jangan sampai CV-mu rusak ya.

2. Telusuri lagi CV-mu deh. Kalau ini bukan pertama kalinya kamu resign dengan lama kerja kurang dari 6 bulan, ada baiknya pikirkan kembali

Ternyata aku ga cocok kerja di sini. Minggu depan mau resign aja terus cari tempat baru. Lha kamu sebelumnya juga resign. Kalau ditotal, kamu belum ada 1 tahun pengalaman lho.
Yang mau resign lagi karena merasa kurang cocok dengan perusahaan atau pekerjaannya, coba pikirkan kembali deh. Kamu coba nostalgia dulu di CV terakhirmu itu, apakah pengalaman bekerja di tempat lama sudah cukup baik? Karena lagi-lagi HRD sangat memerhatikan waktu lamamu bekerja. Jangan sampai mereka menilaimu sebagai kutu loncat ya, yang belum setahun kerja di satu tempat sudah berpindah-pindah.

3. Apakah perusahaan lain nantinya akan jauh lebih baik bagimu daripada sekarang? Bisa saja kamu gak betah lagi dan melakukan hal yang serupa



Kalau sedang dilanda keinginan untuk resign, biasanya kamu menilai kantor saat ini buruk dalam segala hal. Mulai dari tingkat kesejahteraannya, job desk pekerjaan, teman-teman, hingga atasan. Padahal yang menjadi penyebab ingin resign hanya pada satu hal, ketidakpuasanmu jadi melebar ke mana-mana.
Nah, hal ini juga membuatmu menaruh harapan lebih pada perusahaan lain. Kamu jadi berpikir kalau perusahaan di luar sana pasti jauh lebih-lebih bagus bagimu. Emosimu ini merupakan wujud kamu yang tak terpuaskan oleh perusahaan, padahal perasaan gak puas itu kan kadang timbul kadang tenggelam juga. Jangan sampai menyesal ya.

4. Kamu gak suka pekerjaannya atau gak suka bosnya? Sayang untuk resign kalau cuma yang kedua.

Bosku tuh gitu, seenaknya sendiri. Mentang-mentang bos. Resign aja deh kalau gini terus.

Namanya juga manusia, mau siapapun dia pasti pernah melakukan tindakan-tindakan yang nggak menyenangkan. Mau kamu resign dan melamar lagi di tempat baru, kamu akan menemukan beragam jenis atasan yang nggak luput dari kekurangan.
Nah, kalau memang kamu ingin resign karena atasanmu, kenapa nggak mencoba berbicara dengan HRD? Mereka pasti memiliki tindakan, sebab HRD lah yang menjaga iklim kerja suatu perusahaan. Setiap permasalahan yang menyangkut tentang hubungan pekerja, HRD wajib mengetahui. Daripada keburu menyesal, mendingan lakukan usaha dulu untuk memperbaikinya.

5. Kalau nanti ditanya HRD perusahaan yang kamu lamar kenapa pindah-pindah, sudah tahu belum akan jawab apa?

 
Dilihat dari CV, kamu sudah pernah bekerja di 3 perusahaan dengan posisi yang berbeda. Masing-masing cuma 2 bulan. Kok begitu ya, bisa cerita?”
 
Resign tetap mantap kamu lakukan, selanjutnya adalah mencari pekerjaan baru. Kalau dibandingkan dengan tes tertulis, sebetulnya tes wawancara lebih berat untuk dihadapi. Kamu harus menjawab berbagai macam pertanyaan yang diutarakan oleh HRD.

Nah, pertanyaan HRD inilah yang cukup menyulitkan karena mereka akan berusaha menggali kepribadianmu untuk bekerja pada perusahaannya. Jadi, jangan heran kalau CV-mu akan mereka lihat secara detail, terutama bagian pengalaman bekerjamu. Makanya, apa kamu sudah benar-benar menyiapkan jawaban pertanyaan di atas?
Kalau belum, atau bahkan kalau kamu tidak tahu ingin menjawab apa, lebih baik urungkan niatmu untuk resign. Daripada sudah mengundurkan diri, terus susah dapat kerjaan?

Memiliki keinginan untuk resign itu wajar saja. Namun, sebelum memutuskan, sebaiknya kamu pikirkan dahulu secara baik-baik. Tanyakan juga kepada keluarga dan teman-teman dekatmu. Mendengarkan nasihat dari mereka nggak ada salahnya lho. Sebagai orang yang akrab denganmu, mereka tentu tahu yang terbaik untukmu. Namun, semuanya itu kembali lagi pada dirimu. Mari biasakan memikirkan secara matang agar tak menyesal keesokan harinya.



Wednesday, 20 January 2016

Saat nya menata hidup di 25 taon

Aku sudah dewasa. Sekarang saatnya benar-benar hidup untuk mengikuti panggilan dalam dada

aku sudah bukan lagi anak-anak yang harus mengikuti apa kata orang. Sekaranglah saatnya benar-benar menjalani apa yang jadi panggilan hati terdalam. Mulai dari ingin menjadi apa, menjalani hidup macam apa, sampai mengejar impian yang diinginkan. Setelah memasuki usia 25, aku sudah cukup dewasa untuk mulai mencoba menjalani hal yang benar-benar disukai. Sebab karena itu hidupku tidak akan sia-sia.

Lupakan gengsi dan gaya hidup. Aku perlu belajar hidup cukup.

Beberapa tahun lalu, aku boleh punya keinginan mengganti gadget dengan merek terbaru, hanya karena alasan sudah ketinggalan jaman. Namun sekarang semua kebiasaan ini harus diubah segera. Memasuki umur 25 sudah bukan masanya mengejar gengsi dan gaya hidup. Sekaranglah saatnya aku untuk belajar hidup dengan bersahaja dan cukup.

Sudah bukan lagi masanya main-main dalam urusan hati. Pilihannya iya atau tidak sama sekali

Main-main dalam urusan perasaan sudah lewat masanya. Sebelum memasuki usia yang konon sakral ini, hatiku semestinya sudah ‘mapan’ dan menemukan tempatnya. Jika memang hubungan yang sedang dijalani tidak serius tidak perlulah bertahan berlama-lama. Sebab aku layak mendapatkan sesuatu yang lebih baik dari sekadar sementara.

25 tahun mengajarkanku hal penting soal pertemanan. Dia yang layak dijaga adalah dia yang bertahan

Makin dewasa aq akan makin sadar bahwa kawan yang bertahan adalah kawan yang memang layak dijaga sepenuh hati. Sudah tidak lagi penting punya kawan banyak yang bisa diajak jalan atau bersenang-senang setiap hari.

Kawan adalah dia yang bertahan di tengah segala perubahan yang ada. Kawan adalah dia yang memilih tidak pergi meski aq sedang menyebalkan sekali. Dia yang seperti ini lah yang layak dijaga sampai nanti.

Di akhir hari aku akan menyadari bahwa hidup bukan cuma soal rencana. Tapi tentang menjalani, sebaik-baiknya

Ada yang jelas harus berubah sebelum memasuki usia 25. aku mesti berdamai dengan banyak hal — kegagalan, kesalahan, kompromi terhadap rencana yang nampaknya bisa berhasil sebelumnya. Usia ini memang mengajarkan kita untuk lebih ikhlas menerima keadaan. Beradaptasi dengan seluruh perubahan.

Hidup di usia 25 bukan semata soal rencana. Ini adalah tentang bagaimana menggabungkan pasrah sembari tetap berusaha sebaik-baiknya.

Usia yang satu ini menuntutku makin pandai menjaga diri. Tak ada salahnya mengubah proteksi mulai hari ini

Ini bukan cuma soal bagaimana kelak saat ku sakit, dan ada dana untuk membayar semua tagihannya. Proteksi diri adalah perkara menjaga diri sebaik-baiknya, demi orang yang kelak menjadi penting dalam hidupku dan benar-benar ku cinta.

Sebelum masuk ke usia sakral ini, tak ada salahnya ku mulai mendaftarkan diri untuk memiliki polis asuransi. Dengan begini kesehatan dan keselamatanku akan lebih bisa terjamin, tak peduli apapun keadaannya nanti. Tentunya cara ini juga membuat orang-orang tersayangku kelak lebih nyaman mendampingi.

 

 

 

Tuesday, 17 November 2015

Bila Waktunya Sudah Tiba, Aku Pasti Akan Menikah Juga

Apapun yang kalian pikirkan tentang aku, tak bisakah kalian bergeser sedikit saja dari kehidupan pribadiku? Sejatinya pernikahan juga salah satu tujuan hidupku. Jadi tak perlu banyak bertanya. Tentang kapan dan siapa, atau ingin yang seperti apa. Perjalananku sekarangpun sudah mengarah kesana.

Bukankah hidup pada hakekatnya bercerita tentang memilih? Sudikah kalian memberi aku ruang untuk lebih leluasa memilah, mana diantara mereka yang datang dengan serius atau hanya ingin bercanda? Karena bagiku jauh lebih baik aku membiarkan hati ini menunggu seseorang yang tepat untuk dijadikan rekan menghadapi masa depan, daripada harus menghabiskan banyak waktu dengan orang yang salah, yang hanya akan mengunci kebebasanku.

Berhentilah menilaiku ini itu. Entah tentang aku yang terlalu pemilih atau orang tua yang terlalu memiliki standar cukup tinggi bagi mereka yang ingin mengambilku dari sisi mereka. Adakah orang tua yang tak menginginkan kebahagian bagi anak-anak mereka? Jadi ku mohon berhentilah merasa paling tahu apapun tentang aku. Sungguh.. menikah sekarang ataupun nanti itu sama sekali bukan bagian kalian.
 


Aku percaya bahwa Tuhan punya skenario indah. Tiap apapun yang dipahat oleh tanganNya pasti jadi karya yang luar biasa. Jadi untuk apa membantah atau mendesakNya mempercepat segala sesuatu jadi seperti yang kalian mau. Adakah jaminan kalian yang dijari manisnya telah melingkar cincin dengan label penyatu bisa lebih tertawa bahagia dibandingkan aku?
Bila mau sedikit saja menikmati, bukankah tiap tahapan perjalanan hidup itu selalu patut membuat kita berdecak kagum dan bersyukur atas rencanaNya? Kalau aku sendiri menikmati perjalananku yang seperti ini, kenapa kalian harus dengan rela membuang energi hanya untuk mencibiri apa yang sudah Tuhan kehendaki?

Ayolah.. Ini bukan hanya tentang kutemukan dia yang berbeda jenis kelamin denganku kemudian berucap cinta. Tapi padanya bisa kutaruhkan rasa percaya, jutaan harapan dan perhatian yang ku harap tak akan habis termakan usia. Aku berharap dalam dadanya kutemukan dekap yang mampu menghangatkan, saat perjalanan dunia kurasa mulai terlalu dingin untuk diteruskan.
Dia yang bersedia berhenti padaku saja. Dia yang sudah bisa merasa cukup saat telah menemukanku. Dan tak pernah lelah mengajarkanku untuk jadi yang paling dia mau. Juga tak inginkan perpisahan sekalipun debat terhebat nantinya singgah dalam kebersamaan kami. Jadi ku mohon pada kalian, agar tak terlalu mendikte apa yang harus aku lakukan.

Toh kalaupun waktunya sudah tiba, aku juga akan mengajak kalian bersuka cita bersama. Akan ku perkenalkan dia pada kalian yang selalu merasa penasaran. Jadi bersabar sajalah! Beri aku waktu untuk menjalani semua proses ini dengan lega. Memantaskan diri bagi dia yang namanya akan tertera bukan hanya dalam doa tapi hatiku juga. Dia yang karena rusuknya aku bisa hadir kedunia. Jadi tunggu saja. Wanita ini, bila waktunya sudah tiba pasti akan menikah juga.



Friday, 16 October 2015

Saat Aku Masih Sering Berganti Pekerjaan, Saat Aku Masih Ingin Menemukan Jati Diri ku sesungguhnya

Di usia yang sekarang ini, aku memang masih kerap mencoba-coba berbagai hal, tak terkecuali pekerjaan. Umur yang muda memang sudah kodratnya mencoba-coba. Alhasil, ada saja dari kita yang sering berpindah dari satu profesi ke profesi lainnya. Hal ini demi menjajal serta mencari tahu pekerjaan seperti apa yang sebenarnya kita inginkan.

Sering berganti pekerjaan belum tentu tanda bahwa aku tak mapan. Justru dengan ini, aku bisa menabung banyak pengalaman.


Tak hanya berkecimpung di dalam satu pekerjaan saja, meloncat dari satu profesi ke profesi lainnya justru makin memiliki banyak pengalaman. Pengalaman yang berbeda dari beragam pekerjaan pun bisa ku kumpulkan. Hal inilah yang justru sebenarnya bisa digunakan untuk bekal di hari depanku. Bukan tak mungkin justru karena pengalaman yang aku punya dari tempat bekerja yang terdahulu bisa mengantarku ke tempat kerja impian di masa depan. Amin


Sering berpindah membuatku lebih ahli beradaptasi. Bertemu banyak lingkungan baru, aku makin lihai untuk menyesuaikan diri.


Sebagai seorang karyawan baru kita memang dituntut untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan baru. Hal ini jugalah yang akan membawa manfaat untuk ku. Berpindah-pindah tempat bekerja tak hanya akan membuat makin kaya pengalaman, aku justru kian lihai untuk beradaptasi saat berada di lingkungan yang baru. Nantinya justru hal ini yang akan mempermudahku untuk cepat membaur dan mengasah skill berkomunikasi.

Dari berbagai pekerjaan yang aku geluti, aq akan bertemu banyak relasi.

Bekerja di satu tempat hanya akan mempertemukanku dengan orang yang itu-itu saja, berbeda halnya jika aq sudah sering berpindah pekerjaan. Makin banyak tempat bekerja yang pernah ku singgahi, makin banyak pula relasi yang ku miliki. Tentu saja punya banyak relasi tak bisa dipandang sebelah mata, karena relasi juga merupakan salah satu unsur penting meraih kesuksesan. Bisa saja ‘kan tawaran yang lumayan justru akan datang dari relasi yang sudah ku punya? Atau lebih membanggakannya lagi, aq justru bisa menjadi penghubung mereka. Tadinya tidak kenal satu sama lain karena mereka menggeluti dunia berbeda, lewat bantuanku mereka bisa menjalankan proyek keren bersama-sama.

Mencoba beragam profesi akan membuatku lebih rendah hati. aq tahu tak ada pekerjaan yang gampang, dan bisa lebih menghargai

Sebenarnya menjajal beragam pekerjaan tak ada salahnya, justru mata dan pikiranku akan kian terbuka. Pengalaman sebelumnya yang didapat dari pekerjaan yang berbeda justru akan membuatku tak lagi memandang sebelah mata pada pekerjaan itu. Nantinya pengalaman inilah yang akan membuatku makin menghargai beragam profesi dan pekerjaan orang lain.


aq masih berusia muda. Berfokus di satu jenis pekerjaan saja justru malah menutup kesempatan yang dipunya.

Belum memiliki tanggungan yang berarti seperti anak dan suami, kesempatan untukku pun masih terbuka lebar. aqu belum diwajibkan untuk memiliki gaji pokok sekian rupiah untuk menghidupi mereka. Dengan begini aqu masih bebas untuk menggeluti pekerjaan apapun yang aq inginkan. Bahkan, dengan tidak menetap di satu pekerjaan saja justru kesempatan untukku akan kian terbuka.

Pindah pekerjaan bukan berarti  tidak bisa berkomitmen. Justru ini bukti kalau aqu haus belajar hal-hal baru.

Masih sering berpindah pekerjaan bukan berarti aq merupakan sosok yang tak bertanggung jawab maupun tak berkomitmen. Bila ditilik dari kacamata positif, justru ini merupakan bukti bahwa aq merupakan pribadi yang haus akan hal baru. Tak cepat puas dengan apa yang sudah aq raih selama ini, aq masih berjuang untuk menjadi yang lebih baik lagi.



Jatuh-bangun menjajal ragam pekerjaan akan membawa kebaikan. aq jadi tahu apa yang sebenarnya qu inginkan.

Mungkin sekarang ini meloncat dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya merupakan penanda bahwa aq belum tahu benar apa yang sebenarnya aq inginkan. aq masih mencari tempat yang paling nyaman untuk ku berkarya. Berpindah dari satu profesi ke profesi lainnya merupakan penempaan untukku. Merasakan tak enaknya bekerja di perusahaan yang satu dan lainnya akan membuatku akhirnya tahu pekerjaan seperti apa yang sebenarnya aq inginkan.

Swiss- Belhotel Lagoy Bay - Bintan

Sudah banyak berpindah dari satu tempat ke tempat kerja lainnya, aqu justru bisa mensyukuri mata pencaharianku yang sekarang.

Di akhir hari, berpindah pekerjaan tak sepenuhnya buruk. Tak hanya menghargai pekerjaan orang lain, aq pun jadi bisa menghargai pekerjaanqu yang sekarang. aqu dapat membandingkan kelebihan profesiqu kini dengan kekurangan pekerjaanqu yang terdahulu. Hal inilah yang pada akhirnya membuatqu bersyukur terhadap apa yang qu dapat sekarang.
Swiss- Belhotel Lagoi Bay - Bintan

Swiss- Belhotel Lagoi Bay - Bintan

Swiss- Belhotel Lagoi Bay - Bintan


Tuesday, 13 October 2015

Keistimewaan Warna Hijau "My Favorite Colour"

 Ke' istimewaan Warna Hijau

Dalam Islam

"Menurut Al-Quran"

Ada banyak perkataan HIJAU di dalam ayat-ayat Al-Quran dan menjelaskan keadaan penghuni Jannah ataupun segala yang ada di sekelilingnya, berupa kenikmatan, suasana, kesenangan, ketenangan jiwa.
Berikut dipetik beberapa ayat al-Quran serta maksud yang telah meletakkan warna HIJAU pada satu tempat yang mulia dan dipandang indah oleh Allah.

1. Maksud ayat : ” Mereka itu disediakan baginya Syurga yang kekal, yang mengalir di bawahnya beberapa sungai; mereka dihiaskan di dalamnya dengan gelang-gelang tangan emas dan memakai pakaian HIJAU dari sutera yang nipis dan sutera tebal yang bersulam, mereka berehat di dalamnya dengan berbaring di atas pelamin-pelamin (yang berhias). Demikian itulah balasan yang sebaik-baiknya dan demikian itulah Syurga tempat berehat yang sebaik-baiknya.”

2. Maksud ayat : “Penduduk Syurga itu ( bersenang-lenang) di dalamnya dengan) berbaring di atas (bantal-bantal) dan cadar-cadar yang HIJAU warnanya serta permaidani-permaidani yang sangat indah.”

Surah Ar-Rahman : Ayat 76
3. Maksud ayat : “Mereka di dalam Syurga memakai pakaian HIJAU yang diperbuat dari sutera halus dan sutera tebal (yang bertekat), serta mereka dihiasi dengan gelang-gelang tangan dari perak dan mereka diberi minum oleh Tuhan mereka dengan sejenis minuman ( yang lain) yang bersih suci.”

Surah Al-Insan : Ayat 21
4. Maksud ayat : ” Mereka (Ahli syurga) mengenakan pakaian sutra halus yang HIJAU dan sutra tebal.

Surah Al-Kahf : Ayat 31
HIJAU juga adalah warna kegemaran Rasulullah SAW. Kubah Masjid Nabawi sendiri berwarna HIJAU. Simbol-simbol keIslaman di seluruh dunia adalah berwarna HIJAU. Warna HIJAU juga mampu menjadikan pandangan mata nyaman & selesa.
Jelaslah bahawa warna HIJAU adalah warna Syurga, warna yang disukai oleh Allah yang mencipta warna itu sendiri dan indah pula sehingga menghiasi Syurga. Justeru itu, mudah-mudahan pendedahan ini membuka hati manusia agar beriman dan menyukai apa yang disukai oleh Allah dan Rasul-Nya; memandang indah apa yang dipandang indah oleh Allah. Rasulullah juga bercita-cita untuk memakai pakaian berwarna HIJAU di Syurga kelak. ( Al Hudri Albantani )



Green
My Favorite Colour

Hijau memiliki arti : Simbol Alam, Kesejukan, keberuntungan, dan kesehatan.
Warna Hijau melambangkan alam, kehidupan, dan simbol kesuburan. Selain itu warna hijau juga dapat diartikan dengan adanya suatu keinginan, ketabahan dalam menghadapi masalah, kepribadian keras, berkuasa.
Warna ini mempunyai sifat : menyegarkan, membangkitkan energi, memberi efek menenangkan, menyejukkan, menyeimbangkan emosi, meningkatkan rasa bangga, rasa bahagia, dan perasaan percaya diri. Nuansa hijau dapat meredam stres, memberi rasa aman dan perlindungan.


Sebagian besar penyuka warna hijau adalah orang yang romantis, menyukai keindahan, dan juga menyukai suasana alam. Umumnya, penyuka warna hijau senang mendapatkan pujian, dan juga senang menasihati orang lain. Untuk hal – hal penting, penyuka warna hijau selalu memegang prinsip dan memiliki kepribadian yang keras. Oleh karena wataknya yang keras, terkadang ucapannya bisa melukai hati orang lain.  Penyuka warna hijau adalah orang yang cinta kebebasan dan penuh optimisme.  
Dalam hal percintaan penyuka warna hijau mengimpikan calon pendamping yang penuh toleransi dan dapat dipercaya. Mereka adalah orang yang sangat suka untuk diperhatikan dan disayang kekasihnya. Namun, penyuka warna hijau adalah seseorang yang mudah cemburu. Bagi individu yang terlahir dengan aura warna hijau, biasanya memilih tetap single dan menunggu seseorang yang tepat dalam kehidupannya