ππPada akhirnya, hidup mengharuskan aku untuk mengenal satu lagi lelaki
terbaik selain ayah. Lelaki itu yang kemudian akan menggantikan segala tugas
dan tanggung jawab ayah untuk membimbingku atas dunia dan akhirat. Lelaki itu
yang akan menyandang status sebagai suamiku dan dia adalah lelaki kedua yang
akan kucinta setelahmu, Ayah..
Dan masa itu seperti tidak lagi bisa ditunda. Hari ini akhirnya datang juga,
hari di mana aku harus menemui ayah demi restu menuju masa depan dan hidup baru. Hari di mana aku berharap jika dia
akan bisa sepertimu yang menjaga dan menyayangiku dengan tulus, tanpa pamrih.πππ
Ayah, tugasmu hampir selesai. Kini sudah waktunya aku
datang demi restu untuk jadi seorang mempelai
26 Tahun.. Waktu yang
kurasa begitu cepat berlalu membuat aku sadar jika sebentar lagi tugas ayah
hampir selesai. Tugas untuk membesarkan dan membimbingku akan segera berganti
dengan harimu yang tak akan lagi memiliki beban karena aku. Ya, kini waktunya
sudah tiba. ππWaktu di mana aku harus datang demi sebuah restu untuk menjalani
hidup di dunia yang baru, bersama keluargaku. Aku pun datang dengan kesadaran
penuh, aku sadar betul kalau langkahku tak akan jadi seringan ini untuk melaju
jika bukan karena restu yang diberikan untukku.
Tak usah khawatir, lelaki itu selalu kubawa dalam doa
agar dia bisa sepertimu. Menyayangi dan menjagaku dengan tulus
Kalau sampai
hari ini ayah masih khawatir tentang lelaki yang akan menjadi pendamping
hidupku, maka ayah tak lagi perlu merasakannya. Sebab, lelaki itu sudah selalu
kubawa dalam doa agar dia bisa sepertimu, menyayangi dan menjaga aku dengan
tulus.
Meski aku
selalu membawanya dalam doa, tapi ayah tetap jadi juaranya. Ayahlah yang masih
selalu ada urutan pertama dalam doa dan segala harap baik yang aku panjatkan.
Aku selalu berharap jika setelah ini, tak akan ada rasa yang berubah di antara
kita. Aku tak akan pernah bisa menukar kasih yang sudah ayah berikan dengan
apapun yang lainnya.
Ucapan terimakasih memang tak akan cukup untuk membalas semua yang sudah diberikan untukku, tapi percayalah, ada yang lebih dari ini didalam hatiku.
Sedari aku
masih ada dalam kandungan ibu dan sampai saat ini, sudah ada banyak hal yang
ayah berikan untuk aku. Sebab itu, aku sadar betul jika ucapan terima kasih tak
akan pernah cukup untuk membalas semua yang sudah diberikan untukku. Meski
begitu, percayalah jika ada sesuatu yang jauh lebih dari kata terima kasih di
dalam hatiku. Hanya saja aku tak sanggup mengungkapkannya, aku hanya bisa
mengucapkan terima kasih atas segala sesuatu dan segalanya.
Meski akhirnya ada lelaki lain yang aku cinta, tapi percayalah jika ayah adalah sebenar -benarnya cinta bagiku.
Aku harus
mengakui jika akhirnya ada lelaki lain yang aku cinta ππselain ayahπ«π«. Tapi, aku
jamin, jika rasa yang aku punya untuknya tak akan jadi lebih besar dari rasa
yang kuciptakan untukmu. Karena itu, percayalah jika ayah adalah memang
sebenar-benarnya cinta bagiku. Ayah adalah cinta pertama dalam cerita dan
hidupku. Ayah cinta pertamaku yang tak akan bisa digantikan dengan apapun.
Maaf untuk segala sesuatu yang belum bisa aku wujudkan
untukmu. Maaf jika kali ini kata pamit harus kuucapkan dengan lantang saat kita
bertemu
Yah, aku pamit. Pamit dan meminta sepaket restumu untuk aku membangun
keluarga baru.”
Rasanya memang masih ada banyak hal yang belum bisa aku wujudkan untukmu.
Dengan begitu, dari hati yang dalam aku haturkan maaf. Maafkan aku lantaran aku
belum bisa membahagiakanmu seutuhnya. Maaf jika dalam pertemuan kali ini ada
kata pamit yang harus kuucapkan dengan lantang di antara kita.
Aku pamit, Yah. Aku pamit untuk kemudian memulai dan membangun hidup baru
bersama dia. Aku meminta restumu dan meminta dari hati yang paling dasar agar
ayah mau menikahkan aku dengannya. Ya, dengan lelaki yang sudah memintaku di
hadapanmu beberapa waktu laluπ«π«. Dan, inilah waktunya, Yah, hari ini sudah tiba.
Hari di mana dia akan menjawab dengan gagah ‘saya terima nikahnya’ dalam
genggaman tanganmu. Hari di mana ayah mengantarkan aku sampai di gerbang kehidupan
yang sebenarnya. Terima kasih, Ayah.ππ