Sebagai pekerja kita pasti pernah mempunyai keinginan untuk resign
dari kantor. Ada banyak alasannya, mulai dari tingkat kesejahteraannya
yang kurang, lingkungan atau atasan, atau teman yang gak membuat nyaman, hingga
pekerjaannya yang ternyata bukan passion-mu. Keinginan untuk resign ini dialami oleh beragam kalangan, tak terkecuali para fresh graduate atau kita yang masih berusia muda.
Tapi nggak semuanya bisa berpikir matang — banyak yang tergesa-gesa mengundurkan diri. Padahal resign terburu-buru bisa merusak CV.
Merusak
CV di sini maksudnya CV-mu tidak lagi menarik di mata perusahaan yang
kamu lamar di masa depan. Meski kamu punya berbagai kelebihan, mereka
akan ragu untuk menerimamu karena kamu tak pernah bertahan lama di suatu
posisi atau pekerjaan.
Makanya, supaya CV-mu nggak sampai rusak, pertimbangkan dulu hal-hal di bawah ini sebelum resign. Hal-hal apa sajakah itu?
1. Coba ingat lagi sudah berapa lama kamu bekerja di perusahaan itu.
Besok gue resign deh. Gak sanggup kerja begini, berangkat pagi masa pulang pagi juga…Lo yakin? Masa percobaan aja belum kelar.
Ada kalanya kamu merasa lelah dengan pekerjaanmu. Selain menguras tenaga, lingkungannya pun nggak seseru yang kamu harapkan. Akhirnya kamu resign. Padahal, kamu baru kerja di sana selama satu bulan saja.
Sebagai HRD Pasti aq bertanya-tanya kenapa pelamar yang satu ini sudah keluar dari kantor lamanya sementara dia baru satu bulan ada di sana.
Apakah dia orang yang kurang tahan tekanan? Apakah dia keras kepala dan kurang mampu beradaptasi? Hmmm… hati-hati, terburu-buru resign bisa menyebabkan HRD di perusahaan yang kamu lamar “curiga” seperti ini.
Setelah melewati masa percobaan, bisa jadi sebenarnya kamu akan bekerja normal seperti teman-teman lainnya. Masa percobaan memang masa-masa penuh cobaan, masa di mana kamu diuji oleh perusahaan seberapa sanggup melewati ujiannya. Jangan sampai CV-mu rusak ya.
2. Telusuri lagi CV-mu deh. Kalau ini bukan pertama kalinya kamu resign dengan lama kerja kurang dari 6 bulan, ada baiknya pikirkan kembali
Ternyata aku ga cocok kerja di sini. Minggu depan mau resign aja terus cari tempat baru. Lha kamu sebelumnya juga resign. Kalau ditotal, kamu belum ada 1 tahun pengalaman lho.
Yang mau resign
lagi karena merasa kurang cocok dengan perusahaan atau pekerjaannya,
coba pikirkan kembali deh. Kamu coba nostalgia dulu di CV terakhirmu
itu, apakah pengalaman bekerja di tempat lama sudah cukup baik? Karena
lagi-lagi HRD sangat memerhatikan waktu lamamu bekerja. Jangan sampai
mereka menilaimu sebagai kutu loncat ya, yang belum setahun kerja di
satu tempat sudah berpindah-pindah.
3. Apakah perusahaan lain nantinya akan jauh lebih baik bagimu daripada sekarang? Bisa saja kamu gak betah lagi dan melakukan hal yang serupa
Kalau sedang dilanda keinginan untuk resign, biasanya kamu menilai kantor saat ini buruk dalam segala hal. Mulai dari tingkat kesejahteraannya, job desk pekerjaan, teman-teman, hingga atasan. Padahal yang menjadi penyebab ingin resign hanya pada satu hal, ketidakpuasanmu jadi melebar ke mana-mana.
Nah,
hal ini juga membuatmu menaruh harapan lebih pada perusahaan lain. Kamu
jadi berpikir kalau perusahaan di luar sana pasti jauh lebih-lebih
bagus bagimu. Emosimu ini merupakan wujud kamu yang tak terpuaskan oleh
perusahaan, padahal perasaan gak puas itu kan kadang timbul kadang
tenggelam juga. Jangan sampai menyesal ya.
4. Kamu gak suka pekerjaannya atau gak suka bosnya? Sayang untuk resign kalau cuma yang kedua.
Bosku tuh gitu, seenaknya sendiri. Mentang-mentang bos. Resign aja deh kalau gini terus.
Namanya juga manusia, mau siapapun dia pasti pernah melakukan tindakan-tindakan yang nggak menyenangkan. Mau kamu resign dan melamar lagi di tempat baru, kamu akan menemukan beragam jenis atasan yang nggak luput dari kekurangan.
Nah, kalau memang kamu ingin resign
karena atasanmu, kenapa nggak mencoba berbicara dengan HRD? Mereka
pasti memiliki tindakan, sebab HRD lah yang menjaga iklim kerja suatu
perusahaan. Setiap permasalahan yang menyangkut tentang hubungan
pekerja, HRD wajib mengetahui. Daripada keburu menyesal, mendingan
lakukan usaha dulu untuk memperbaikinya.
5. Kalau nanti ditanya HRD perusahaan yang kamu lamar kenapa pindah-pindah, sudah tahu belum akan jawab apa?
Dilihat dari CV, kamu sudah pernah bekerja di 3 perusahaan dengan
posisi yang berbeda. Masing-masing cuma 2 bulan. Kok begitu ya, bisa
cerita?”
Resign tetap mantap
kamu lakukan, selanjutnya adalah mencari pekerjaan baru. Kalau
dibandingkan dengan tes tertulis, sebetulnya tes wawancara lebih berat
untuk dihadapi. Kamu harus menjawab berbagai macam pertanyaan yang
diutarakan oleh HRD.
Nah, pertanyaan HRD inilah yang cukup
menyulitkan karena mereka akan berusaha menggali kepribadianmu untuk
bekerja pada perusahaannya. Jadi, jangan heran kalau CV-mu akan mereka
lihat secara detail, terutama bagian pengalaman bekerjamu. Makanya, apa
kamu sudah benar-benar menyiapkan jawaban pertanyaan di atas?
Kalau belum, atau bahkan kalau kamu tidak tahu ingin menjawab apa, lebih baik urungkan niatmu untuk resign. Daripada sudah mengundurkan diri, terus susah dapat kerjaan?
Memiliki keinginan untuk resign
itu wajar saja. Namun, sebelum memutuskan, sebaiknya kamu pikirkan
dahulu secara baik-baik. Tanyakan juga kepada keluarga dan teman-teman
dekatmu. Mendengarkan nasihat dari mereka nggak ada salahnya lho.
Sebagai orang yang akrab denganmu, mereka tentu tahu yang terbaik
untukmu. Namun, semuanya itu kembali lagi pada dirimu. Mari biasakan
memikirkan secara matang agar tak menyesal keesokan harinya.